Advertisement

Main Ad

Bekerja di Oil & Gas Industry (Part-1), Pengalaman Internship & Mengawali Karir di Tripatra

bekerja di industri oil & gas
Bekerja di industri oil & gas menjadi impian sewaktu kuliah, mungkin karna terprovokasi oleh om & para senior di kampus dulu. sebetulnya waktu kuliah bayanganku bakal kerja di perusahaan kontrol macam schneider, honeywell, atau yokogawa. dikepalaku aku membayangkan menjadi seorang yang expert di PLC, scada, ato DCS. beuh keren banget ekspektasiku dimana logika akan terus digunakan.

dilalah saat kuliah, sebagai tugas kerja praktek (KP) aku mengajukan internship di PT. Tripatra Engineers & Constructors.

Internship Instrument Engineer, PT. Tripatra Engineers & Constructors, 1 Bulan

Semester 5, Tahun 2012

EPC memang gudangnya ilmu. EPC ialah singkatan dari Engineering Procurement & Constructor. kita biasa menyebut perusahaan EPC ini dengan sebutan kontraktor. jadi EPC menjalankan fungsi kontraktor dari awal proses design dan perhitungan di engineering, pengadaan dan supply barang di procurement, serta instalasi dan konstruksi di lapangan. jika sudah siap dijalankan setelah kondisi start up & comissioning proyek dikembalikan ke end user sebagai pengelola ladang.
kontraktor ini ada yang berperan sebagai main kontraktor (yang mendapat proyek langsung dari end user) ada juga sub kontraktor yang mendapatkan job dari main kontraktor. nah end user itu perusahaan yang bertindak sebagai pengelola ladang semisal Pertamina, Chevron, COPI, CNOOC, Shell, Petronas, PCI, Exxon, Medco, dll. disisi lain end user justru disebut kontaktor oleh pemerintah karena bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan aset negara.

Tripatra merupakan salah satu EPC yang usianya sudah lebih dari 40 tahun. waktu itu Tripatra merupakan EPC 3 besar nasional (gak tau kalo sekarang). aku bersyukur mendapat pengalaman menimba ilmu disini. sebagai mahasiswa KP aku ikut dalam proyek FEED FOR GG FIELD DEVELOPMENT PHE ONWJ, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java.

Disini aku dikenalkan dengan tools penting bagi instrument engineer, instrucal. aku juga diajarkan membaca PFD dan P&ID. serta diberi kepercayaan untuk membuat I/O list baik analog maupun digital dari proyek tersebut yang selanjutnya tentu diperiksa dulu oleh para engineernya. aku merasa sangat  diapresiasi karna pekerjaan seorang anak KP digunakan oleh mereka.

pada saat KP ini aku difasilitasi dengan uang transport Rp 50ribu/hari untuk 8 jam kerja, makan siang, serta diberikan akses komputer disana.

kp tripatra

Procurement Engineer for Instrument & Electrical, PT. Tripatra Engineers & Constructors, 2 Tahun 3 Bulan

Tahun 2013

aku menyelesaikan studi S-1 ku dalam waktu 3 tahun 8 bulan.  selepas kuliah alhamdulillah Tripatra mau menerimaku, namun tidak sebagai instrument engineer melainkan sebagai procurement. tidak apa-apa, karna ilmu itu tidak ada batasnya. aku ambil kesempatan yang ada. gaji pertamaku saat itu Rp 5 juta/bulan, dengan fasilitas lain makan siang, makan lembur, THR, jamsostek, asuransi kesehatan In-health kelas 1 all provider tanpa batas limit.

learning by doing, itulah yang dianut Tripatra.
sejak awal aku bekerja di industri oil & gas ini, di Tripatra lah load kerja paling tinggi yang pernah aku rasakan. dalam 1 waktu bersamaan aku diikutkan dalam pekerjaan 3 proyek: 
Banyu Urip Exxon MOBIIL CEPU LTD, 
Senoro Gas Development JOB Pertamina Medco,
FEED AIP Chevron Balam-Bangko

pekerjaan terasa sangat hectic. mungkin hanya 2 minggu pertama aku bisa duduk tenang sebagai fresh graduate di kantor itu. selanjutnya aku harus mengikuti berbagai instruksi dan tanggung jawab yang ada, dilepas untuk ketemu vendor seorang diri (padahal vendor yang datang levelnya direktur), dan langsung dilepas juga untuk membuat Purchase Order (PO) dengan nama Praftiwi Umitri sebagai buyer yang bertanggung jawab yang tertera dalam kontrak pembelian tersebut.

dikejar & ditanyai material oleh orang lapangan, sudah merupakan makanan sehari-hari.
sering juga permintaan barang baru diterima hari ini eh ternyata tanggal dibutuhkannya hari sebelumnya.
pernah satu kali melalui e-mail aku sampaikan "aku bukan bandung bondowoso yang bisa membangun candi prambanan dalam semalam".
ditagih-tagih pembayaran rasa ditagih hutang para rentenir itu biasa...
belum mandi di pagi hari atau malam sudah di kosan namun masih mendapat panggilan masuk dari vendor itu juga biasa.. pada kondisi tersebut sering kali aku abaikan tidak aku angkat telponnya.
saat sangat hectic pun ekstensi telpon dimeja kerja kadang aku matikan nada deringnya.
12 jam ada di kantor itu juga biasa...
paling malam aku pulang dari kantor pukul setengah sepuluh malam.
itulah pekerjaan proyek, aku bersyukur telah melaluinya

salah pembelian barang? pernah. tapi alhamdulillah semuanya lolos audit walopun riweh saat itu.
pertama, salah beli conduit. ternyata lapangan butuh standar ANSI, yang terkirim standar JIS. aku lolos karna punya acceptance tertulis dari requestor bahwa penawaran vendor diterima disetujui.
kedua, salah tipe. ya karna memang permintaannya salah tipe dari kebutuhan. syukurnya vendor mau tukar tambah.
ketiga, terdapat selisih dari drawing. ini karna drawing tidak diberikan sebelumnya oleh requestor dan menuntut material cepat sampai. untungnya vendor langganan, mau memodifikasi tanpa biaya tambahan namun mereka lepas dari ongkos kirim balik.
kerja sebagai procurement itu jika dihayati seru... penuh drama dan dilema. aku ingat pernah sudah larut malam aku menunggu rekan kerja di kantor yang akan terbang ke site Senoro malam itu, bermaksud handover agar dia bisa handcarry barang yang sangat urgent. pernah juga diminta tunggu hingga malam agar bisa menghubungi langsung vendor yang ada di Amerika sudah masuk jam kerja.
aku merasa ditempa agar menjadi lebih baik .

tawaran-tawaran manis vendor sering banget bergentayangan. kiriman makanan ke ruangan sering kali berdatangan. di tahun pertama kerja saja ada sekitar 5 parsel lebaran untukku, tapi harus dikembalikan semuanya, bahkan ada yang sudah di meja resepsionis kantor. kata mas AHS, seniorku disana, kami tidak boleh menerima. bahkan sudah ada pula vendor yang menanyakan nomer rekening untuk memberi THR namun aku menolaknya.
pernah juga aku mendapat kiriman pulsa dari vendor. mas AHS juga menyuruhku mengembalikannya agar luwes dalam bertransaksi katanya, jangan menerima apapun dari vendor, kecuali makanan untuk tim seruangan.
pernah juga ada vendor yang membujukku untuk memenangkan mereka dengan iming-iming "hasil kemenangan itu buat membeli kuda poni, dan nanti anak kuda poni nya untuk ku". memang nilai total materialnya diatas 5M. hahaha untungnya permintaan untuk kebutuhan barang tersebut dibatalkan dan tidak dilanjutkan.
di tahun kedua pun aku tetap konsisten tidak menerima uang sepeser pun. namun untuk parsel lebaran, aku persilahkan hanya pada vendor yang telah dekat secara personal untuk mengirim ke alamatku.

SCM Tripatra, ulang tahun bunda Swas
procurement masuk kedalam departemen SCM (supply chain management). dalam SCM Tripatra aku merasakan kekeluargaan yang solid. kadang beberapa bulan sekali kami pergi karaoke, bakar ikan di rumah salah seorang tim, kadang makan seafood dipinggir jalan, kadang kami melakukan pot luck di ruangan. kerap kali kami membelikan kue ulang tahun bagi yang berulang tahun.

menurutku alur kerja procurement dan sistem di Tripatra sudah sangat tertata rapi & bagus. 
semua pekerjaan langsung tersimpan ke server tidak ke internal disk. folder di server pun rapi tertata sesuai nomor proyek. rekan se-team bisa langsung mengakses pekerjaan rekan lainnya, sehingga memudahkan proses handover saat ada yang cuti atau resign. flashdisk tidak bisa diakses untuk menjaga kerahasiaan data.
proses kerja baru akan dimulai jika procurement menerima RFQ (Request for Quotation) dari tim engineering atau FMR (Field Material Request) dari tim construction. setelah menerima RFQ atau FMR, procurement selanjutnya melakukan inquiry yang berdasar SOP setidaknya mendapat 3 quotation vendor. setelah quotation didapat, dilakukan technical review yang mana baru akan lanjut ke commercial stage apabila ada acceptance tertulis dari requestor. technical review formalnya dituangkan dalam TBA (Technical Bid Analysis) yang isinya berupa komparasi technical penawaran-penawaran yang diterima. jika TBA telah mendapat approval manajemen engineering, selanjutnya kami procurement harus menyiapkan CBA (commercial Bid Analysis). namun dalam technical meeting procurement tetap diminta hadir.

dalam penyajian CBA ini, kami melakukan negosiasi. biasanya untuk nilai kecil aku melakukan negosiasi sendiri tanpa didampingi manajerku. jangan salah, angka Rp 100 juta itu dianggap kecil. bahkan untuk angka hingga 2M aku diperkenankan melakukan analisa sendiri dan menuangkannya di CBA serta menentukan vendor pemenang sebelum permohonan approval ke manajemen.
setelah CBA approved, selanjutnya masuk ke tim cost control untuk permohonan budget. setelah itu barulah PO bisa di create dan rilis. pembuatan PO menggunakan aplikasi SAP, dan kami juga dibantukan oleh admin procurement. selain itu juga banyak anak magang yang siap membantu proses administratif.

PO rilis bukan berati tanggung jawab procurement selesai. dalam proses expediting kami juga harus ikut memantau, memastikan barang tepat waktu. jika barang sudah ready, procurement kadang juga ikut melihat proses FAT (factory acceptance test) atau inspeksi material. inspeksi material lolos untuk dikirim ke site apabila sudah terbit IRN (inspection release notice) dari tim QC (quality control). selanjutnya barang menjadi tanggung jawab tim logistik dan warehouse dengan terbitnya surat jalan.
namun tanggung jawab procurement belum selesai sampai disitu.
saat invoice atau tagihan vendor berdatangan kami juga mesti memantau tidak ada kendala di sistem, jika sudah GR (good receipt) di SAP barulah tim finance bisa melakukan pembayaran.

lepas dari tahun kedua di Tripatra menuju tahun ketiga, tidak ada kenaikan gaji saat itu dikarenakan krisis internal. tidak adanya kenaikan gaji di tahun 2015 tersebut untuk semua golongan baik entry level maupun pejabatnya. biasanya kenaikan gaji tahunan disini 20% jika performa bagus.
buatku kenaikan gaji tahunan menyeimbangi inflasi itu adalah esensial dan mutlak sebagai bentuk appresiasi kerja. oleh karna itu, aku memutuskan untuk mencari tempat berlabuh baru.

Post a Comment

4 Comments

  1. terima kasih. isi blog agan juga bermanfaat, 2 tumbhs

    ReplyDelete
  2. The Eight-Wheel Classic - TITIAN Arts
    The kadangpintar eight-wheel classic bicycle is available in six 1xbet app sizes. febcasino.com The Bicycle Wheel is a classic ford escape titanium bicycle made in USA, worrione.com but there are three variations in

    ReplyDelete